Laboratorium Sentral Biomedik (LSB) didirikan pada tahun 1997 untuk menjadi sentra kegiatan penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). Sejak itu, seluruh kegiatan penelitian dan pelayanan pemeriksaan seluler dan molekuler dilakukan terpusat di laboratorium yang menjadi kebanggaan sivitas akademika FKUB. Laboratorium Sentral Biomedik awalnya hanya memfasilitasi kegiatan penelitian dari lingkungan FKUB dengan sumber dana yang berasal baik dari FKUB, Kemenkes (iptekdok), dan Dikti, disamping juga menerima pemeriksaan dari laboratorium klinik yang ada di Rumah Sakit Pendidikan dr. Saiful Anwar Malang. Seiring perjalanan waktu, LSB mulai berkembang dan dipercaya masyarakat luar dalam hal kerjasama penelitian dan pelayanan di bidang ilmu penyakit tropis serta penyakit degeneratif.
Pada tahun 1998, LSB FKUB mengadakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Penmas) di Nusa Tenggara Timur berupa operasi bibir sumbing, penelitian tentang bibir sumbing, dan penelitian tentang malaria. Kegiatan ini juga didukung oleh staf Laboratorium Bedah, Laboratorium Anatomi dan Histologi, dan Laboratorium Parasitologi FKUB.
Pada tahun 2001, LSB FKUB bekerjasama dengan Kesdam Brawijaya dalam kegiatan Penmas untuk pemeriksaan malaria pada seluruh anggota Kesdam Brawijaya yang baru tiba dari daerah endemis malaria. Kegiatan ini dikuti oleh staf dosen, mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Dokter dan mahasiswa S2 Program Magister Ilmu Biomedik FKUB. Pada tanggal 16-18 Februari 2009, LSB FKUB mengadakan workshop di bidang Flowcytometri saat penyelenggaraan International Conference on Molecular and Clinical Aspects of HIV-AIDS, Tuberculosis, and Malaria (ICMCA_ATM). Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang peserta dari berbagai Perguruan Tinggi dan Instansi dari berbagai daerah di Indonesia. Pada acara 2nd International Congress and Workshop from Molecular to Clinical Aspects of HIV/AIDS, Tuberculosis, and Malaria (the 2nd ICMCA_ATM), yang diselenggarakan pada tanggal 23 – 25 Juni 2011, LSB FKUB berkolaborasi dengan Munich University Jerman dalam Workshop Molecular Diagnosis and Detection of Malaria Species. Kerjasama LSB FKUB juga dilakukan dengan School of Pathology and Laboratory Medicine University of Western Australia dalam acara Workshop Procedure and Interpretation of Flowcytometry for Diagnosing HIV Patients. Beberapa institusi dari luar UB seperti Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Prima Indonesia Medan, Universitas Samratulangi Manado, BATAN Jakarta, BPPT Serpong Jakarta, dan Flinders University Australia telah mengadakan kerjasama dengan LSB FKUB dalam hal uji diagnostik, penelitian, dan layanan magang.
Setelah 17 tahun berkiprah, LSB FKUB menjadikan pemeriksaan flowcytometri CD4 dan CD8 untuk diagnosa penunjang dan monitoring infeksi HIV dan juga PCR Malaria untuk diagnosis spesies sebagai pemeriksaan unggulan. Kini, Laboratorium Sentral Bomedik (LSB) telah memantapkan posisinya di tingkat nasional dan melangkah untuk sertifikasi internasional.