Dosen EM FKUB Gabung Jadi Tim Medis dalam Gelaran MotoGP Mandalika 2022

–>

IMG_0699 (2)

Pengalaman yang bisa dikatakan sangat bergengsi dan membanggakan bagi dosen dalam bidang ilmu Emergency Medicine di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), yang merupakan salah satu dokter dari sekian banyak anggota tim medis dari berbagai wilayah di Indonesia yang bertugas selama gelaran MotoGP Mandalika 2022.

Adalah dr. Ali  Haedar, SpEM, KPEC, FAHA, dokter spesialis emergency medicine (kedokteran emergensi) yang sehari-hari bertugas di Divisi Prehospital Emergency Care & Disaster Medicine, Departemen Ilmu Kedokteran Emergensi, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA) – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). Beliau memiliki banyak pengalaman dalam berbagai misi kemanusiaan penanganan bencana alam yang besar dan pengembangan pelayanan kesehatan prehospital di Indonesia.

Dokter yang akrab dipanggil dr. Haedar ini mengaku dirinya merasa tertantang untuk mengembangkan ilmu kedokteran emergensi, dan telah beberapa kali mendapatkan beberapa penghargaan tingkat nasional dan dunia. Salah satunya adalah Penghargaan Menteri Kesehatan Republik Indonesia atas kontribusinya dalam pembangunan bidang kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban gempa Lombok 2018.

 

Bercerita tentang pengalamannya selama menjadi anggota tim medis MotoGP 2022 menurutnya, tim ini memerlukan kecakapan klinis dan kemampuan bekerjasama yang baik, serta tahan banting. Begitu menempati pos di sirkuit, kami akan siaga dalam kondisi apapun – baik dijemur panas terik maupun diguyur hujan deras – hingga balapan selesai, paparnya.

 

“Tekanannya sangat besar, tenaga medis tentu harus terlatih dan menguasai detil-detil medical plan yang disahkan oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM) sehingga tidak melakukan kesalahan saat melakukan tindakan medis. Imbuhnya,

 

Lebih lanjut beliau menyampaikan, sebelum MotoGP ini, kami sudah terlibat pada Idemitsu Asia Talent Cup 2021, Superbike World Championship 2021, dan MotoGP pre-season testing 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit. Kami dilatih secara teori di ruangan maupun praktik di lapangan. Dan sehari sebelum gelaran dimulai, kami ditempatkan sesuai posisi pos kami untuk kemudian melakukan penanganan pada simulasi kecelakaan sampai beberapa kali hingga dinilai sudah sempurna.

 

image0 (1)

Simulasi yang dipantau dan dikoordinasi oleh Chief Medical Officer (CMO) dari Race Control bertujuan untuk membantu kami dalam mengingat berbagai prosedur. Saat kecelakaan, kami dituntut bekerja cepat serta urut sesuai prosedur, tanpa kesalahan. Tim medis terkesan bekerja dalam senyap, namun kami disiapkan sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan para pebalap yang beradu cepat di lintasan balap.

 

Tentu saja kami mendapat pelajaran penting tentang tanggung jawab terhadap peran, kerjasama tim, dan pentingnya organisasi yang rapi, sistematis, dan solid dan menjadi bagian penting dari kesuksesan pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022

 

Saat ditanya tentang sejauh mana peranan serta tindakan darurat dari dokter dalam bidang emergensi medicine di Indonesia, yang dimungkinkan dengan adanya insiden yang menimpa para pembalap?

 

Beliau menegaskan, bahwa tugas utama kami adalah melakukan penanganan darurat karena itu merupakan peran utama dari dokter spesialis emergency medicine. Kami bekerjasama dengan para perawat, dokter umum, dan dokter spesialis dalam bidang lainnya. Pada MotoGP Mandalika 2022, dokter spesialis emergency medicine ditempatkan di ambulans, di safety car, di Medical Center, dan di helicopter.

 

Kami dan seluruh tenaga kesehatan yang bergabung dalam tim medis dipimpin oleh seorang Chief Medical Officer (CMO). Bilamana terjadi kecelakaan, kami akan melaporkan dan meminta saran kepada CMO yang berada di Race Control. Penanganan pertama di trek dilakukan oleh tim yang tersebar dalam 23 ground post, 10 ambulans, dan 2 safety car yang disebut Omega Car 1 dan Omega Car 2.

 

Pebalap yang mengalami cedera yang hebat, memerlukan penangan lebih lanjut di Medical Center. Medical Center ini akan menjadi lokasi perawatan utama pebalap yang mengalami insiden di trek. Dan apabila membutuhkan rujukan baik untuk diagnostik ataupun perawatan, mereka akan diterbangkan ke RSUP Provinsi NTB yang berjarak 20 mil atau 10 menit dengan helikopter, seperti yang terjadi pada pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.

 

Mengenai tanggapan para panitia pelaksana terkait dengan profesionalisme dari tim medis selama acara berlangsung dr, Haedar menuturkan, Kami bangga menjadi bagian dalam penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2022 dan sangat bersyukur Indonesia bisa menyelenggarakan event bertaraf internasional ini.

 

 Alhamdulillah, tim medis di Sirkuit Mandalika mendapat apresiasi setelah rangkaian MotoGP Mandalika 2022 rampung. Dorna Sports mengatakan bahwa kerja tim medis excellent dan secara khusus memuji kerja sama yang ditunjukkan oleh tim medis selama penyelenggaraan. Setiap petugas medis harus tetap fokus, tidak boleh lengah, dan bisa mengatasi kepanikan yang muncul. Setiap petugas medis dituntut professional, begitu melihat pebalap yang terjatuh dengan kecepatan tinggi, kami segera melakukan teknik pertolongan pertama. Selama bertugas, kami sempat membantu beberapa pebalap yang mengalami crash, terutama saat kualifikasi. Selain tim medis, sistem dan fasilitas kesehatan termasuk dua unit helikopter juga mendapat apresiasi dari Dorna Sports dalam perhelatan MotoGP ini.

 

Sedangkan untuk penonton yang mengalamai masalah medis akan ditangani di Mini Clinic, dan apabila membutuhkan rujukan, akan ditangani oleh rumah sakit terdekat, seperti RSUD Lombok Tengah, RSUD Lombok Barat dan RSUD Mataram. Medical Center dan RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan untuk pebalap yang mengalami kecelakaan, termasuk dua unit helicopter, dinilai berkelas internasional oleh Dorna Sports.

IMG_1316 (1)

 

Harapan dan motivasi kedepan dari dokter Ali Haedar terhadap perkembangan dokter  ilmu emergency medicine di masa depan seperti apa? Salah satu cabang ilmu emergency medicine yang sedang dikembangkan di Indonesia adalah prehospital emergency care (perawatan emergensi pra-rumah sakit). Personil medis prehospital emergency care adalah yang pertama melakukan pertolongan medis atau pun cedera, dan segera mengevaluasi situasi dan menentukan kebutuhan perawatan pasien. Dan dengan didukung oleh layanan ambulance services, call center dan dispatch center, medical director, dan rumah sakit dalam suatu sistem yang disebut Emergency Medical Services (EMS).

Misi emergency medicine tidak hanya untuk mengurangi morbiditas, tetapi juga untuk meningkatkan survival. Kami menyadari bahwa perawatan pra-rumah sakit merupakan aspek penting dari tujuan ini, sehingga subspesialisasi prehospital emergency care dibentuk untuk menguraikan konsep-konsep kunci untuk mengembangkan sistem perawatan emergensi pra-rumah sakit. Terlepas dari seberapa sederhana atau canggih sistem perawatan pra-rumah sakit yang diberikan, elemen-elemen tertentu sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang dapat dicegah. Elemen-elemen ini termasuk, komunikasi dan aktivasi sistem EMS yang cepat, respons sistem yang cepat beserta penilaiannya, perawatan dan transportasi pasien ke fasilitas perawatan kesehatan bila diperlukan. Kapan pun dan sedapat mungkin, layanan kesehatan yang ada harus digunakan untuk memastikan mobilisasi yang efisien dari sumber daya perawatan kesehatan, baik di daerah terpencil atau di daerah perkotaan, dalam skala kecil maupun besar. Dan konsep ini lah yang kami terapkan pada setiap perhelatan olahraga besar seperti pada PON XX Papua dan MotoGP Mandalika 2022.” It takes a system to save a life!”, serunya (an4nk – Humas FKUB)