Sabtu, 24 Februari 2012 bertempat di ruang Sidang Senat lantai 6 Gedung Pusat Pendidikan (GPP) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melaksanakan “sumpah dokter” bagi dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKUB yang berasal dari Malaysia. Kedua lulusan tersebut yaitu Nurul Hakimah Binti Abdul Manan dan Ng Chong Kiat. Kegiatan yang dipimpin Dekan tersebut didampingi oleh Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan III, Plt. Jurusan pendidikan Dokter serta para Kasubbag, staf kependidikan serta beberapa mahasiswa asala Malaysia dilingkup FKUB.
Saat diwawancarai Nurul Hakimah Binti Abdul Manan menyatakan, merasa bangga menjadi Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya setelah dapat menyelesaikan pendidikan kedokteran selama 6 tahun, “ungkapnya”. Dokter muda alumni FKUB ini telah bekerja dan praktek selama 4 bulan di Hospital Kuala Lumpur, Malaysia.
“Hal yang sangat menunjang untuk kariernya sebagai dokter adalah dari segi bahasa yang harus selalu menerapkan bahasa Inggris aktif dalam praktek kesehariannya”. Untuk melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris di lingkungan kampus tidaklah mudah, “tegasnya”. Sehingga untuk kedepan dia berharap agar mahasiswa adik-adik tingkatnya di FKUB lebih banyak dan membiasakan diri dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris,“lanjutnya”.
Selain itu diharapkan untuk mahasiswa yang masih menempuh pendidikan harus lebih terbuka (open minded) dalam lingkup ilmu pengetahuan kedokteran dengan cara sharing atau diskusi dengan dosen sehingga dapat memperluas pengetahuan dalam bidang dunia kedokteran yang pada perkembangannya dibutuhkan ilmu yang harus berkembang setiap saat, ”tambahnya”.
Nurul sangat terkesan dengan dosen di FKUB. Hal ini dikarenakan dosen di FKUB memiliki mutu yang sangat berkualitasdan disiplin tinggi sebagai tenaga pengajar serta bahan yang diajarkan dapat bermanfaat secara global dalam dunia kedokteran terutama di tempat ia bekerja. Selain itu, selama menempuh pendidikan di FKUB mahasiswa asal Malaysia ini masuk di kelas yang sama dengan mahasiswa lokal yang berasal dari Indonesia. Menurutnya, hal seperti ini mempunyai nilai kebanggan tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Negara Malaysia sehingga lebih bisa lebih mengenal adat istiadat dan budaya orang-orang Indonesia yang terdiri dari berbagai macam bahasa, adat dan budaya dari setiap daerah. (Ang)