Sarjana Kedokteran

Sarjana Kedokteran Lulusan FKUB dari program studi Sarjana Kedokteran (S.Ked) memiliki beberapa jalur karier yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jalur-jalur karier ini dirancang untuk memenuhi berbagai aspek pelayanan kesehatan, pemerintahan, akademisi, dan kewirausahaan, yang sangat dibutuhkan di masyarakat. Berikut adalah beberapa bidang profesi utama yang diproyeksikan:

  1. Dokter Praktik Umum : Memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dasar dan primer.
  2. Dokter Spesialis : Menghadapi permintaan akan spesialisasi medis dalam menangani penyakit kompleks dan mengikuti perkembangan teknologi kesehatan.
  3. Dokter Militer : Melayani anggota militer dan veteran dalam sektor pertahanan dan kesehatan.
  4. Akademisi : Berperan dalam pendidikan dan penelitian untuk meningkatkan kualitas pengetahuan medis.
  5. Pimpinan & Manajer Rumah Sakit, Klinik, PKM : Mengelola institusi kesehatan dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan efisiensi sistem.
  6. Jabatan di Kementerian & Dinas Kesehatan : Berkontribusi dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang berdampak luas bagi masyarakat.
  7. Entrepreneur Bidang Kesehatan & Kemanusiaan : Mendorong inovasi dalam sektor kesehatan, seperti teknologi medis atau proyek kemanusiaan.

Sarjana Kebidanan

Sarjana Kebidanan Sebagai bagian dari pendidikan kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, lulusan diharapkan memiliki kompetensi yang komprehensif dan profesional. Profil lulusan ini menggambarkan kemampuan dan peran yang harus dimiliki oleh sarjana kebidanan dalam melayani masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan perempuan, ibu, dan anak. Berikut adalah deskripsi singkat mengenai profil lulusan:

  1. Care Provider: Lulusan sarjana bidan mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dan profesional yang berfokus pada keunikan perempuan, untuk mencapai reproduksi sehat, pencapaian peran ibu, dan kualitas masa pengasuhan anak. Lingkup praktik meliputi masa remaja, pranikah, prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui bayi baru lahir, bayi, dan balita, pelayanan kontrasepsi, serta kesehatan reproduksi. Asuhan kebidanan berfokus pada upaya promosi, edukasi, dan konseling, termasuk deteksi dini masalah dan komplikasi, penanganan awal kegawatdaruratan, rujukan, konsultasi, dan kolaborasi. Pelayanan tersebut melibatkan keluarga dan masyarakat, didukung dengan kemampuan komunikasi, pengambilan keputusan berdasarkan pemikiran kritis, kepekaan, prinsip partnership, standar dan kode etik profesi, serta penggunaan teknologi tepat guna yang mendukung proses kealamiahan.
  2. Communicator: Lulusan sarjana bidan berperan sebagai komunikator dalam memberikan informasi dan edukasi, mengkomunikasikan kebijakan, serta menyampaikan argumen/pemikiran atau karya inovasi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan pengembangan profesi.
  3. Community Leader: Lulusan sarjana bidan berperan sebagai penggerak dan pemberdaya masyarakat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya perempuan, ibu, dan anak, dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia.
  4. Decision Maker: Lulusan sarjana bidan berperan sebagai pengambil keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, etis, dan sistematis.
  5. Manager: Lulusan sarjana bidan berperan sebagai pengelola pada layanan kesehatan ibu & anak, kesehatan reproduksi perempuan, serta keluarga berencana dengan memperhatikan potensi dan sumber daya secara efektif dan efisien.

Sarjana Farmasi

Sarjana Farmasi Profil lulusan ini mencakup berbagai kemampuan dan tanggung jawab yang diharapkan dari seorang apoteker setelah menyelesaikan pendidikan mereka:

Profil Lulusan:

  1.  Care Giver : Mampu mengidentifikasi masalah terkait obat dan alternatif solusinya untuk mencapai tujuan terapi. Mampu melakukan pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai prosedur, menerapkan sediaan farmasi secara efektif, stabil, dan bermutu dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi kefarmasian
  2. Teacher/Educator, Drug Informer : Mampu menyampaikan informasi secara efektif terkait obat kepada pasien, keluarga, serta tenaga kesehatan lainnya. Mampu melakukan komunikasi, analisis, dan diseminasi informasi terkait obat secara profesional, baik untuk tujuan preventif maupun promotif
  3. Decision Maker : Mampu mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian
  4. Communicator, Teamwork abilities : Mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan kefarmasian
  5. Leader : Mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam mengelola pelayanan kefarmasian.
  6. Manager : Mampu menjalankan fungsi-fungsi manajerial yang mencakup penerapan manajemen farmasi secara keseluruhan
  7. Life-long learner : Mampu terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam bidang farmasi melalui pembelajaran seumur hidup. Mampu melakukan analisis, fleksibilitas, serta adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  8. Personal & professional responsibilities : Mampu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, norma, dan etika kefarmasian
  9. Scientific comprehension & research abilities : Mampu menguasai konsep teoritis terkait obat dan terapi serta mampu melakukan penelitian ilmiah dalam bidang kefarmasian.