Malang, 13 September 2025 – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) melaksanakan Praktek Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) berbasis Interprofesional Education (IPE) di Desa Permanu RT 2 RW 2, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Kegiatan ini hadir untuk menjawab permasalahan kesehatan masyarakat yang masih diwarnai rendahnya pemahaman tentang stunting serta meningkatnya kasus penyakit tidak menular, khususnya
hipertensi dan diabetes melitus.
Survei awal yang dilakukan menunjukkan bahwa 60,4% warga belum memahami stunting,sementara 20,8% mengalami hipertensi dan 4,2% menderita diabetes. Data ini menjadi dasar bagi FK UB untuk menghadirkan program yang mengutamakan edukasi promotif dan preventif.
Selama kegiatan, mahasiswa lintas disiplin ilmu (kedokteran, farmasi, dan kebidanan)berkolaborasi secara langsung dalam merancang dan melaksanakan intervensi. Sinergi ini tidak hanya memperkaya perspektif akademik, tetapi juga menciptakan pendekatan yang lebih komprehensif bagi masyarakat.
Rangkaian program berlangsung sejak survei kesehatan pada Juli 2025 hingga intervensi padaAgustus 2025.Intervensi dilakukan di dua tingkatan, yaitu keluarga dan komunitas. Pada tingkat keluarga, mahasiswa melakukan kunjungan rumah untuk memberikan edukasi mengenai hipertensi dan diabetes, sekaligus melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana seperti pengukuran tekanan darah dan gula darah. Pendekatan ini membantu keluarga sasaran lebih memahami kondisi kesehatan mereka, serta mendorong penerapan pola hidup sehat di lingkup rumah tangga.
Pada tingkat komunitas, kegiatan dipusatkan di PAUD Nur Hidayah dengan melibatkan ibu-ibu yang memiliki anak usia dini. Mahasiswa memberikan penyuluhan mengenai stunting dengan metode interaktif, membagikan booklet dan leaflet edukasi untuk dipelajari lebih lanjut, serta melakukan pemeriksaan kesehatan dasar mencakup tekanan darah, gula darah, tinggi badan, dan berat badan. Kegiatan juga diperkaya dengan aktivitas bermain bersama anak-anak sehingga pesan kesehatan dapat tersampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan dan
mudah dipahami.
Program ini menjadi bukti nyata implementasi pembelajaran interprofesional di FK UB. Mahasiswa kedokteran berperan dalam skrining kesehatan dan edukasi medis, mahasiswa farmasi berkontribusi dalam memberikan informasi penggunaan obat, sementara mahasiswa kebidanan mendukung edukasi gizi dan kesehatan ibu-anak. Integrasi ketiganya menjadikan kegiatan lebih bermakna dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs. Peningkatan kesehatan masyarakat mendukung SDG 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Transfer pengetahuan kepada warga dan pengalaman belajar lintas profesi bagi mahasiswa mencerminkan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas. Partisipasi aktif warga Desa Permanu RT 2 RW 2 memperkuat SDG 11 tentang komunitas berkelanjutan, sedangkan kolaborasi antara FK UB, kader kesehatan, Posyandu, dan Puskesmas merupakan wujud nyata dari SDG 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.
Melalui program ini, FK UB berharap dapat terus meneguhkan peran akademisi dalam mendorong perubahan positif di masyarakat. Sinergi lintas profesi yang ditunjukkan mahasiswa kedokteran, farmasi, dan kebidanan menjadi modal penting dalam mencetak tenaga kesehatan masa depan yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. (PKNM for Humas FKUB)

