Ibu DY Suharya selaku regional Director Asia Pacific Alzheimer International adalah tamu istimewa dengan mengisi kelas inspirasi untuk mahasiswa FKUB pada Rabu siang (22/11/2023).
Dalam kunjungannya beliau ke Malang bertujuan untuk refleksi hasil capaian Alzheimer Indonesia (ALZI) di beberapa kota di Indonesia dan Asia Pasifik, termasuk Malang. Beliau menyempatkan waktu untuk memberikan materi di kelas inspirasi pada mahasiswa semester 5 kelas C dan beberapa Dokter Muda di FKUB.
Kuliah singkat itu berupa pemutaran video tentang cara mengenali gejala, faktor risiko, dan penanganan yang menyebabkan demensia. Selain itu, kuliah tersebut dijelaskan juga mengenai dukungan komunitas pada ODD (orang dengan demensia), perawatan paska diagnosis demensia di rumah, serta dukungan caregiver (keluarga yang merawat) ODD.
Hal ini penting sekali, mengingat hampir tiap 10 menit terdapat pasien demensia baru yang butuh didampingi dalam perawatan sehari-hari agar pasien demensia mencapai kualitas hidup yang baik dan pada keluarga yang merawat terhindar dari stress. Sering kali keluarga dengan ODD tidak mengetahui apa yang dapat diperbuat pada ODD yang dicintainya, sehingga kualitas hidup ODD menurun, dan caregiver makin bertambah repot karena ketidaktahuannya dalam menangani ODD di rumah.
Bu DY mengatakan, “Saya pernah mengalami hal tersebut pada Ibu saya yang ODD, saya bingung dan hancur saat itu, maka saya berfikir di luar sana pasti ada orang seperti saya dengan kehidupan yang hancur juga, jadi saya harus melakukan sesuatu, baik itu pada pasien atau pada keluarganya”.
Beliau mengenang kembali pengalaman beberapa puluh tahun yang lalu, saat tahu Ibunya terdiagnosis demensia Alzheimer. Saat itu, impian Bu DY hancur, karena harus memilih menyelesaikan studi Ph.D nya di luar negeri atau harus pulang untuk merawat Ibunda tercinta. Pengalaman panjang inilah yang menginspirasi Bu DY untuk membentuk ALZI dengan beberapa kegiatan pemberdayaan selama lebih dari 10 tahun ini.
Disamping itu Beliau juga berpesan agar mahasiswa FK nantinya tidak hanya sebagai dokter saja, namun memiliki kepekaan sosial yang baik dan memberdayakan caregiver dan masyarakat dalam menangani penyakit Alzheimer dan penyakit kronis lainnya yang membutuhkan kesabaran lebih dalam perawatan jangka panjang.
Pesan yang lain yang disampaikan adalah kepikunan dapat dideteksi sejak dini dan beberapa faktor penyebabnya bisa dapat dihindari. Harapannya, mahasiswa sekarang yang akan menjadi leader di masa mendatang harus berfikir dan bertindak out of the box, mampu menerjemahkan naskah akademis menjadi suatu realisasi kegiatan yang terukur dan kontinu di masyarakat. Mahasiswa harus terpecut dengan fenomena yang terjadi di masyarakat dan bertindak solutif. Acara di akhiri dengan foto bersama dan meneriakkan jargon ALZI: ”Jangan maklum dengan pikun”. Sungguh, kelas di siang yang diselingi hujan itu sangat meriah dan inspiratif.
Jika tertarik dengan dengan alzheimer atau ingin menjadi relawan Alzi dapat mengunjungi fb: Alzheimer Indonesia atau IG @alzi_indonesia. (dr. Sri Sunarti for Humas FKUB