Stroke adalah penyebab kematian terbanyak kedua didunia dan merupakan penyebab kecacatan utama pada umur produktif. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama diatas umur 5 tahun. Meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia menyebabkan peningkatan risiko penyakit vaskular termasuk stroke. Umur rata-rata penderita stroke di Indonesia adalah 58,8 tahun, insiden stroke meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan risiko terjadinya stroke meningkat dua kali setiap dekade setelah umur 55 tahun.
Data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) menunjukkan kecenderungan peningkatan jumlah penderita stroke usia muda yang produktif di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Demikian disampaikan oleh dr Yuyun Yueniwati, MKes, SpRad dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Polimorfisme Promoter MCP-1 dan OPN terhadap Ketebalan Intima-Media Arteri Carotis Anak Populasi Jawa dengan Orang Tua Stroke Iskemia”. Ujian Doktor Terbuka ini ini digelar di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK-UNAIR) pada Senin (26/3/2012).
Dari penelitian dan pengamatan Yuyun berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh polimorfisme promoter MCP-1 dan OPN terhadap kekebalan intima-media arteri carotis anak populasi Jawa dengan orang tua stroke iskemia, maka dapat disimpulkan bahwa: 1). ditemukan dua polimorfisme pada promoter MCP-1 yang baru dan spesifik, yaitu A-2138T (YIV1) dan G-2464A (YIV2). 2). Intima-media arteri carotis anak populasi Jawa dengan orangtua stroke iskemia lebih tebal dibanding anak populasi Jawa dengan orangtua sehat. 3). Anak populasi Jawa dengan polimorfisme YIV1 dan YIV2 mempunyai intima-media arteri carotis yang lebih tebal dari pada intima-media arteri carotis anak pada rentang umur yang sama. Anak populasi Jawa dengan polomorfisme YIV1 dan YIV2 mempunyai kemungkinan 1,471 kali untuk mengalami penebalan intima-media arteri carotis daripada anak tanpa polimorfisme.
Ia menyarankan agar pemeriksaan ketebalan intima-media arteri carotis dengan ultrasonografi diharapkan menjadi prosedur rutin (SOP) sebagai upaya prediktif dan preventif atherosklerosis pada anak risiko atherosklerosis secara umum dan stroke iskemia khususnya. Evaluasi genetik polimorfisme MCP-1 dan OPN diharapkan dilakukan sebagai tindakan preventif terhadap faktor risiko lain dan penatalaksanaan dini.
Dewan penguji dan promotor yang terlibat dalam ujian tertutup disertasi ini adalah Prof. Dr. Triyono KSP, dr., SpRad (K) (Promotor), Prof. Dr. Juliati Hood A, dr., MS., SpPA (K) (Ko. Promotor I) dan Prof. Dr.dr. M. Rasjad Indra, MS. (selaku Ko. Promotor II), dewan penguji diantaranya Prof. Soegiarto S, dr., SpRad (K) Onk. Rad (Ketua) yang beranggotakan Prof. Dr. R. Susworo, dr., SpRad (K) Onk. Rad (Dewan Penguji I) Prof. Dr. Harjanto JM, dr., AIFM (Dewan Penguji II), Prof. Dr. Paulus Liben, dr., MS (Dewan Penguji III) dan Dr. Sunarjo, dr., MS., MSc (Dewan Penguji IV).
Sedangkan dewan penguji dan promotor yang terlibat dalam Ujian Doktor Terbuka adalah Prof. Dr. Triyono KSP, dr., SpRad (K) (Promotor), Prof. Dr. Juliati Hood A, dr., MS., SpPA (K) (Ko. Promotor I) dan Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, MS. (selaku Ko. Promotor II), dan dewan penyanggah sebagai berikut : Prof. Soegiarto S, dr., SpRad (K) Onk. Rad; Prof. Dr. Teddy Ontoseno, dr, SpA(K); Prof. Dr. Indri Safitri, dr, MS; Prof. Dr. Bambang Sektiari, drh, MSc, Prof. Dr. Win Darmanto, drs, MS, Prof. Dr. M. Lazuardi, drh, MS dan M. Yunus, drh, MS, PhD setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji, Yuyun Yueniwati berhak mendapat gelar tertinggi akademik yaitu Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran dengan memperoleh predikat Cum Laude.
Yuyun Yueniwati lahir di Malang, ia meraih gelar sebagai dokter pada tahun 1994 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, lulus dari Program Magister Ilmu Kedokteran bidang ilmu Faal di Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya tahun 2000, lulus spesialis Radiologi (Sp1) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta tahun 2007. Menikah dengan dr Eko Arisetijono M, SpS dan dikaruniai tiga orang anak, Anggadha Yuniarko Saputro, Bisma Dewanto Ari Prabowo, dan Cantika Shinta Aristiani. Saat ini Yuyun merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan berkantor di Laboratorium /SMF Radiologi FKUB- RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. (ANG)