Seni merupakan sebuah upaya dalam mengekspresikan ungkapan, ide, kreativitas, imajinasi dan ekspresi /emosi dalam sebuah bentuk fisik yang menggambarkan sebuah keindahan dan menghasilkan sebuah karya yang bermutu.
Tidak hanya disibukkan dalam kegiatan praktek, mengajar dan menjadi seorang Ibu Rumah Tangga saja, namun salah seorang dari Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui kreativitasnya menyulap sebuah gudang kosong dilantai atas, menjadi galeri lukisan hasil karya nya selama ini.
Dr. dr. Nanda Wahyu Anandita, Sp. M (K) seorang dokter klinis yang bekerja di RSUD Dr Saiful Anwar sekaligus dosen tetap pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata FKUB/ RSSA, ini mempunyai cara kreativ ditengah kesibukannya dengab merubah sebuah gudang menjadi galeri lukisan yang estetik.
Dosen yang kini menjabat sebagai Koordinator Pendidikan pada Program Studi Ilmu Kedokteran Program Studi Doktor FKUB ini mempunyai hobby melukis sejak kecil dan kini puluhan karyanya tertata apik di lantai atas rumah keluarganya.
Alumni FKUB ini saat diwawancara Humas FKUB juga menceritakan, bahwa ada beberapa karya lukisnya yang dimanfaatkan sebagai cara untuk mengekspresikan perasaan dan ide ditengah kesibukan karena sedang melaksanakan program pendidikan S3 Kedokteran ditengah pandemi Covid-19, dan ada juga yang mengekpresikan ungkapan rindunya saat harus menjalani LDR dengab sang suami tercinta yang sedang studi S3 di Jepang dan karya karya lain yang berjajar apik dan estetik dengan sinar lampu yang menyinari lukisan lukisannya.
Ibu dari 5 putri ini mampu mengekspresikan kreativitasnya dalam bentuk lukisan abstrak yang keren.
Dr Nanda pada misi nya menekankan bahwa menggambar/melukis itu ekspresi keberanian, merdeka, tidak ada gambar itu bagus apa jelek, semua itu art, dan yg menikmati juga bebas dengan ekspresinya, ungkapnya.
Selain itu, kedepan beliau bercita- cita ingin galeri nya menjadi tempat buat edukasi, tempat belajar, tempat sharing dan mencari inspirasi.
Disamping itu saya juga ingin mengundang anak anak dari panti asuhan, sehingga mereka bisa mendengarkan tambahan wawasan tentang art dan fotografi, supaya mereka “berani” ber ekspresi dan mengungkapkan dunia dari persepsi mereka, pesanya buat adik-adik gak usah takut karena diatas kanvas dan fotografi itu merdeka (bebas berkespresi) karena mereka sejak lahir sudah dibesarkan dilingkungan panti asuhan dimana lingkupnya kurang begitu terbuka, sebelumnya pada saat pandemi kemarin kami pernah mendampingi mereka untuk membuat sebuah lukisan di tumbler minum, mereka sangat suka menggambar, kemudian gambarnya dibuat tumbelr dijual dan uangnya saya kembalikan buat memenuhi keperluan mereka, kedepan saya berharap mereka juga di dampingi untuk belajar tentang fotografi sehingga kedepannya mereka memiliki kreativitas seni yang bisa menghasilkan. (An4nk- Humas FKUB)