Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya terus berupaya mengoptimalkan mutu dan kualitas para mahasiswa dan lulusannya, khususnya dalam pengembangan pendidikan melalui kerjasama dan kemitraan, dimana salah satunya dengan menggandeng unsur wahana pendidikan Rumah Sakit Umum milik Daerah sebagai RS Pendidikan Utama dan RS Jejaring/satelit.
Sampai dengan saat ini FKUB telah banyak bekerjasama baik itu dengan Pemerintah Pusat/Kementerian, Pemprov, Pemkab/Pemkot melalui Dinas Kesehatan dan RS baik di Malang, Jawa Timur maupun luar Provinsi Jawa Timur.
Seperti yang telah dilaksanakan pada hari ini, Selasa (26/3/24), dalam upaya mengembangkan pendidikan dan kompetensi para residen, PS PDS Kedokteran Emergensi FKUB melaksanakan kunjungan dalam rangka inisiasi kerjasama dengan RSUD Kariadi Semarang sebagai RS Jejaring/satelit.
dr. Istan Irmansyah Irsan, Sp.OT (K) dalam sambutannya menyampaikan, Emergensi Medisin (EM) merupakan sebuah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan langsung dengan penanganan darurat bagi pasien cidera yang membutuhkan pertolongan atau perhatian medis dengan segera dan tepat.
Dalam praktiknya Dokter Spesialis Emergensi saat ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayananan di Instalasi gawat Darurat (IGD), di Indonesia kini hanya ada sekitar 69 orang dokter spesialis ini, dimana masih sangat jauh dari harapan dan target pemerintah untuk pelayanan efektif di IGD.
Kedepan kami berharap RSUD Kariadi dapat menjadi Rumah Sakit satelit / jejaring kami dalam hal upaya memberikan pelayanan di RS Kariadi sekaligus peningkatan skill bagi para residen/PPDS EM FKUB, harapnya.
Pada kesempatan yang sama dr. Agoes Oerip Poerwoko, Sp.OG (K) MARS selaku Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Kariadi Semarang dan jajaran direksi dan staf menyambut baik kehadiran rombongan Kedokteran Emergensi FKUB.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan, kami sangat tertarik dengan adanya Prodi Kedokteran Emergensi FKUB yang memilih RSUD kariadi sebagai wahana pendidikan sekaligus RS jejaring/satelit, ungkapnya.
Kami sangat setuju dengan apa yang tadi telah disampaikan dr Istan, Bahwa residen EM mempunyai dua ruang lingkup, yang pertama adalah kemampuan manajerial dan yang kedua adalah dalam bidang klinis (bersentuhan langsung dengan pasien). Melihat kondisi RSUP dr. Kariadi dan kebutuhan dari PS PDS Kedokteran Emergensi maka kalaupun nanti ada stase maka yang diperlukan adalah manajerial pasien.
Permasalahan Manajerial (crowded) di IGD RSUP dr. Kariadi sedang berusaha diuraikan dan masih ada kendala. Diharapkan dengan adanya stase residen PS PDS Kedokteran Emergensi kita mempunyai perbandingan database sebelum residen masuk dan setelah residen masuk, apakah bisa memperbaiki permasalahan, serta KSM Interna, KSM Bedah dan KSM Kardiologi setuju untuk residen EM menjalani stase di IGD RSUP dr. Kariadi yang sifatnya membantu DPJP dan tidak mengubah sistem yang ada. Dan Residen melekat pada dokter / DPJP yang diangkat sebagai dosen dan nantinya akan memberikan penilaian diakhir stase dalam hal ini Dekan FK UNDIP menyambut baik untuk bekerjasama dengan FKUB dan RSSA serta berharap kerjasama tidak hanya pada lingkup profesi namun juga meliputi bidang akademik dan penelitian. (An4nk- Humas FKUB)