Malang – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) kembali melaksanakan program Praktek Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) dengan konsep Interprofessional Education (IPE). Tahun ini, kegiatan berlangsung di Dusun Krajan, RT 5, Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, sejak 19 Juli hingga 30 Agustus 2025.
PKNM FK UB melibatkan tiga program studi, yakni Pendidikan Dokter, Kebidanan, dan Farmasi. Mahasiswa dikelompokkan untuk turun langsung ke masyarakat, menggali kondisi kesehatan, sekaligus memberikan intervensi berbasis komunitas maupun keluarga.
Survei Kesehatan Warga
Kelompok 30 FK UB memulai rangkaian kegiatan dengan koordinasi bersama Ketua RT setempat, Bapak Edi Jamin. Setelah itu, dilakukan survei kesehatan rumah tangga yang melibatkan kader kesehatan Ibu Aminah dan Ibu Sofi.
Survei menemukan masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti praktik cuci tangan, etika batuk dan bersin, hingga pemanfaatan obat dan vitamin. Kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan anak-anak, baik di lingkungan rumah maupun saat beraktivitas di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).
Edukasi Anak TPQ Riyadotul Uqul Alfala
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa menggelar intervensi komunitas di TPQ Riyadotul Uqul Alfala pada 2 Agustus 2025. Puluhan anak mengikuti edukasi kesehatan yang dikemas secara interaktif. Materi meliputi cara mencuci tangan sesuai standar WHO, etika batuk dan bersin, serta edukasi penggunaan obat dan vitamin.
Penyampaian dilakukan dengan bantuan poster, lagu, hingga permainan games untuk memudahkan pemahaman. “Kami sengaja menggunakan metode kreatif agar anak-anak lebih mudah mengingat materi dan mampu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelas salah satu mahasiswa farmasi.
Hasilnya, anak-anak mampu menghafal lagu edukasi, mempraktikkan cuci tangan dengan benar, hingga menunjukkan pemahaman mengenai etika batuk dan bersin. Beberapa anak bahkan memenangkan games edukasi yang dirancang untuk menguji pengetahuan mereka.
Intervensi Keluarga dengan Penyakit Kronis
Selain menyasar anak-anak, mahasiswa juga melakukan intervensi pada dua keluarga prioritas yang memiliki anggota dengan riwayat hipertensi dan diabetes. Edukasi diberikan mengenai pengelolaan penyakit kronis, kepatuhan minum obat, serta peran keluarga dalam mendukung kesehatan pasien. Media yang digunakan berupa poster dan booklet agar informasi lebih mudah dipahami dan diterapkan.
“Edukasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran keluarga terhadap pencegahan komplikasi penyakit kronis. Kami berharap keluarga bisa menjadi pengingat dan pendukung bagi anggota yang sakit,” ungkap salah satu mahasiswa kedokteran.
Apresiasi Tokoh Masyarakat
Di akhir program, hasil kegiatan didiseminasikan kepada Ketua RT dan kader kesehatan. Laporan berisi temuan masalah kesehatan, intervensi yang dilakukan, serta hasil yang dicapai.
Tokoh masyarakat menilai PKNM FK UB memberikan dampak positif bagi warga. Ketua RT 5, Bapak Edi Jamin, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah membantu meningkatkan pengetahuan kesehatan warga. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan dikembangkan dengan pemeriksaan kesehatan rutin maupun program lainnya,” ujarnya.
Kader kesehatan juga berharap kolaborasi antara mahasiswa, desa, dan puskesmas dapat diperkuat agar masyarakat lebih peduli terhadap upaya promotif dan preventif.
Harapan Keberlanjutan
PKNM FK UB di Desa Permanu dinilai berhasil mencapai indikatornya. Melalui pendekatan IPE, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan kolaborasi lintas profesi, tetapi juga berkontribusi nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program ini diharapkan dapat menjadi agenda berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Desa Permanu, tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. (PKNM For HumasFKUB)