Mahasiswa FKUB Laksanakan PKNM 2025 di Desa Karangpandan dan Permanu

Malang – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melaksanakan Praktik Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) 2025 sebagai bentuk pengabdian masyarakat berbasis pendidikan interprofesional. Program ini melibatkan mahasiswa lintas program studi, yaitu Pendidikan Dokter, Kebidanan, dan Farmasi, serta dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2025/2026. PKNM merupakan mata kuliah wajib berbobot 4 SKS yang menekankan prinsip Interprofessional Education (IPE). Melalui pendekatan ini, mahasiswa belajar bekerja sama lintas profesi dalam menyusun intervensi kesehatan berbasis komunitas, sekaligus mengasah keterampilan komunikasi, empati, dan kolaborasi.

Terjun ke Desa Mitra

Sebanyak 52 kelompok mahasiswa FKUB diterjunkan di Desa Karangpandan dan Desa Permanu, mencakup total 52 RT. Kegiatan lapangan berlangsung selama bulan Juli–Agustus 2025, diawali dengan survei pendahuluan terhadap sepuluh kepala keluarga (KK) per individual di masing-masing wilayah. Survei ini bertujuan memetakan kondisi kesehatan masyarakat dan menentukan dua keluarga prioritas yang akan menjadi sasaran intervensi khusus. Selain itu, mahasiswa turut aktif mengikuti kegiatan sosial masyarakat, seperti jalan sehat, lomba 17 Agustus, dan pertemuan PKK. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa berupaya menjalin kedekatan dengan warga sekaligus menyisipkan edukasi kesehatan sederhana.

Intervensi Komunitas di Posyandu

Salah satu kegiatan utama dilaksanakan di Posyandu Cut Meutia Barat RT 18 Desa Karangpandan berupa skrining kesehatan gratis. Program ini mencakup pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat pada lansia, serta pengukuran tumbuh kembang balita. Intervensi komunitas ini dipilih berdasarkan hasil survei sebelumnya yang menunjukkan banyak warga desa setempat memiliki riwayat diabetes, kolesterol, dan gangguan asam urat, sehingga skrining dipilih sebagai langkah promotif dan preventif. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi mahasiswa kedokteran, kebidanan, dan farmasi, sehingga intervensi dapat dilakukan secara komprehensif.

Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 08.30–11.00 WIB tersebut berhasil menarik 110 peserta dari RT 18 hingga RT 21. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan jumlah kehadiran posyandu biasanya yang berkisar 50 orang. Antusiasme masyarakat menunjukkan tingginya kebutuhan terhadap layanan kesehatan preventif dan promotif di tingkat komunitas.

Selain pemeriksaan, mahasiswa juga memberikan penyuluhan mengenai penggunaan antibiotik secara rasional. Edukasi ini penting karena masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap risiko resistensi akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Materi disampaikan dengan bahasa sederhana dilengkapi dengan contoh sehari-hari, sehingga mudah dipahami masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan literasi kesehatan masyarakat.

Melalui PKNM, mahasiswa memperoleh pengalaman berharga dalam praktik lapangan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Data dan hasil skrining yang terkumpul diharapkan dapat menjadi dasar keberlanjutan program melalui kader kesehatan, puskesmas, maupun pemerintah desa.

“Harapannya kegiatan seperti skrining dan edukasi ini dapat dilakukan secara rutin sehingga kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat, khususnya bagi lansia dan balita,” ungkap salah satu Kader kesehatan desa setempat

PKNM 2025 menjadi wujud nyata komitmen Universitas Brawijaya dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, sekaligus memperkuat sistem kesehatan komunitas berbasis kolaborasi lintas profesi. (PKNM For Humas FKUB)