Karangpandan, Malang, 5 Agustus 2025 – Kelompok 13 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang tergabung dalam program Praktik Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) berbasis Interprofessional Education (IPE) berhasil melaksanakan serangkaian intervensi kesehatan yang berdampak positif di RT 12 RW 03, Dukuh Bendo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Berkat dukungan penuh dari perangkat desa, kader kesehatan, serta antusiasme tinggi dari masyarakat, program ini berjalan lancar dan fokus pada penanganan masalah kesehatan dominan, yaitu hipertensi dan stunting.
Program ini diawali dengan persiapan yang sistematis, dimulai dari konsultasi dengan dosen pembimbing hingga survei lapangan yang melibatkan kader kesehatan desa. Tim mahasiswa melakukan wawancara dan pemeriksaan kesehatan dasar pada 82 KK dari total 165 Kepala Keluarga (KK). Pemeriksaan mencakup tekanan darah, tanda-tanda vital, berat dan tinggi badan, serta lingkar lengan atas.
Hasil survei menunjukkan bahwa hipertensi menjadi masalah kesehatan dengan kasus terbanyak, mulai dari tingkat pra-hipertensi hingga hipertensi stadium 2. Selain itu, ditemukan pula 6 kasus Diabetes Mellitus tipe 2, 4 kasus kolesterol tinggi, serta kasus TBC dan stunting. Temuan ini konsisten dengan data Riskesdas 2018 yang menunjukkan tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia, sehingga hipertensi ditetapkan sebagai prioritas masalah untuk intervensi komunitas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa menerapkan dua strategi intervensi. Pertama, intervensi komunitas yang dilaksanakan dalam forum pertemuan rutin PKK.
Kegiatan ini berupa edukasi kesehatan mengenai hipertensi yang mencakup definisi, faktor risiko, bahaya komplikasi, hingga strategi pengendalian melalui gaya hidup sehat. Efektivitas penyuluhan diukur melalui pre-test dan post-test, di mana hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman warga. Kedua, intervensi keluarga yang menyasar dua kasus spesifik untuk pendampingan lebih intensif.
Intervensi keluarga menyasar dua kasus spesifik, yaitu keluarga Tn. B (83 tahun) dengan riwayat hipertensi dan stroke yang edukasinya berhasil meningkatkan kesadaran keluarga akan perannya, serta keluarga An. AZ (2 tahun) yang mengalami stunting, di mana edukasi kepada ibu berhasil meningkatkan pemahaman gizi dan komitmennya untuk lebih aktif ke posyandu.
Selama pelaksanaan, tim menghadapi beberapa tantangan, seperti rendahnya partisipasi masyarakat pada layanan kesehatan dan keterbatasan ekonomi yang mempengaruhi pola konsumsi gizi. Namun, tantangan ini berhasil diatasi dengan solusi adaptif. Tim menginformasikan kegiatan jauh-jauh hari dengan konsep acara yang menarik dan menyusun materi edukasi tentang konsumsi sehat menggunakan bahan-bahan yang ekonomis.
Program ini terbukti memberikan manfaat timbal balik. Dosen pembimbing dr. Frilya Rachma Putri, Sp.K.J(K), menegaskan bahwa “Bagi mahasiswa kegiatan ini menjadi pengalaman lapangan yang sangat bermakna untuk melatih keterampilan komunikasi,anamnesis, edukasi kesehatan, dan kerja tim melalui pendekatan interprofessional secara nyata di lapangan”, jelasnya. Di sisi lain, masyarakat mendapatkan peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan stunting, serta kesadaran untuk rutin memeriksakan kesehatan.
Keberhasilan intervensi ini tidak hanya ditentukan oleh kualitas materi, tetapi juga oleh pendekatan yang kontekstual dan sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan sementara, tetapi juga mendorong perubahan perilaku sehat jangka panjang. Untuk keberlanjutannya, peran aktif kader posyandu dan perangkat desa sangat diharapkan untuk melanjutkan monitoring hipertensi dan stunting di wilayah tersebut. (PKNM for Humas FKUB)