Upaya Pencegahan Stunting, Departemen Farmasi dan Kebidanan FKUB berikan Program Edukasi Penggunaan Suplemen Kesehatan pada Ibu Hamil, Bayi dan Balita di Desa Sepanjang Gondanglegi

Stunting masih menjadi PR besar di Indonesia, tak luput dari perhatian Provinsi Jawa Timur masih merupakan salah satu dari total 18 provinsi yang memiliki status balita pendek dan sangat pendek (stunting) dengan prevalensi tinggi yaitu 30 s.d <40%. Dimana Kabupaten Malang sendiri juga masih menjadi salah satu dari 100 Kabupaten/Kota prioritas intervensi dan memerlukan langkah perbaikan khususnya edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan suplemen untuk perbaikan nutrisi bagi anak-anak.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Malang,  Departemen Farmasi dan Departemen Kebidanan FKUB berkolaborasi dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (pengmas) dengan tema “Program Edukasi Penggunaan Suplemen Kesehatan pada Ibu Hamil, Bayi dan Balita sebagai upaya pencegahan stunting yang dipusatkan di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang”, pada Kamis (10/8/23).

Ketua Pelaksana Pengmas, apt. Ayuk Lawuningtyas Hariadini, S.Farm., M.Farm dalam laporannya menyampaikan, Kasus stunting masih tergolong tinggi di Jawa Timur, salah satunya di Desa Sepanjang saat ini Jumlah stunting dan prevalensi hasil bulan timbang per-februari 2023 =61 balita (7,3% dan data di Puskesmas Gondanglegi = 7,1%.

Oleh karena itu kami ingin berkontribusi kepada masyarakat secara langsung melalui Kegiatan Pengmas dimana tujuan kami adalah meningkatkan pemahaman ibu hamil, ibu menyusui dan juga ibu yang memiliki bayi dan balita mengenai upaya pencegahan stunting, menerapkan suatu media elektronik yang dapat dipergunakan secara berkelanjutan oleh kader posyandu guna menyampaikan edukasi kepada masyarakat yang bekerjasama dengan pihak pemerintah desa yang memiliki website yang sudah disediakan oleh pemerintah dan dikelola oleh Desa, dan  memberdayakan kader posyandu yang mampu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya upaya penurunan stunting, seerta memberikan edukasi yang cukup penggunaan produk suplemen kesehatan yang bisa dipergunakan sehari-hari.  jelasnya.

Lebih lanjut Dosen Farmasi yang kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker ini juga menambahkan, Dalam kegiatan ini kami juga bekerjasama dengan industri farmasi (PT. Soho Global Health dan PT. Interbat) dan kami ingin mengucapkan banyak terima kasih atas dukungannya  melalui program Corporate Social Responcibility (CSR) nya, sehingga kami mendapatkan bantuan berupa produk suplemen untuk dibagikan kepada seluruh warga yang hadir dalam kegiatan ini. Ini merupakan bentuk kerjasama triple helix antara institusi pendidikan, Pemerintah dan Industri farmasi yang dapat mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas.

Kami berharap, kedepan kegiatan ini dapat dilaksanakan di lain tempat di Wilayah Kabupaten Malang khususnya dan kami mohon dukungan penuh dari Pihak Pemerintah Kabupaten Malang dimana menjadi mitra kami (Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya) untuk menjadi desa binaan dan pihak industri farmasi yang lain agar program edukasi yang telah kita laksanakan dapat merata dan dapat membantu segala permasalahan di masyarakat, khususnya masalah stunting.

Dalam kegiatan ini tim kami beranggotakan antara lain: apt. Tamara Gusti Ebtavanny, S.Farm, M.Farm., apt. Arsy Arundina, S.Farm., M.MRS, Rahma Dian Hanifarizani, SST., M.Keb (Dep. Kebidanan) dan dari mahasiswa Pendidikan Profesi Apoteker Vega Christian Arjasa, S.Farm dan Mahasiswi Sarjana Farmasi Salma Sabila. (An4nk-Humas FKUB)