Mahasiswa Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran UB berhasil berinovasi menjadikan bayam merah sebagai terapi kanker payudara yang potensial. Mahasiswa tersebut melakukan penelitian berdasarkan studi literatur secara berkelompok yang diketuai oleh Rachmawati Ardiana dengan dua anggotanya yakni Dewi Uswatun Khasanah dan Diah Permatasari, dimana mereka berhasil memanfaatkan kandungan senyawa pada bayam merah yang berpotensi menghambat pertumbuhan dari sel kanker payudara. Mereka juga menerapkan sistem penghantaran obat dengan menggunakan mikroemulsi yang telah mereka kaji sejak 2019. Mereka menilai mikroemulsi dapat meningkatkan efektivitas terapi.
Mekanisme terapi kanker payudara yang mereka gunakan adalah dengan menemukan target sel baru pada kanker payudara yang memiliki peran penting dalam regulasi pertumbuhan sel kanker dan menentukan senyawa yang dapat menghambat novel target tersebut. Sehingga regulasi dari sel kanker tersebut dapat ditekan. “Kami menjadikan HMGB1 (High Mobil itu Grup Box 1) sebagai novel target setelah menemukan ekspresinya yang tinggi dari novel target tersebut pada kanker payudara, sehingga ini bisa menjadi salah satu target baru dalam terapi kanker payudara” ujar Rachma selaku ketua kelompok. Ide inovatif ini muncul setelah melihat tingginya angka prevalensi kasus kanker payudara di dunia yang mencapai 202 kasus per hari. Rachma dan anggota kelompoknya telah melakukan berbagai kegiatan pada penelitian ini mulai dari penentuan konsep, pembuatan outline, melakukan kajian studi pustaka, analisis pustaka, penyusunan article review dan pembuatan laporan kemajuan serta laporan akhir.
Inovasi baru dan segar yang diusulkan oleh 3 mahasiswa tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu opsi dalam pengobatan kanker payudara yang bebas dari efek samping yang merugikan dan membuat tidak nyaman bagi pasien. (Dewi for Humas FKUB)