Pelatihan Interpersonal Skill Orang Tua Untuk Mencegah Pernikahan Dini Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Tim dari Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melaksanakan serangkaian Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan selama bulan Oktober – Desember 2023, pada  2 tempat yakni MTS Ma’Arif 03 Singosari dan Balai Desa Gunungrejo Kec Singosari , Kabupaten Malang.

 

 

Tim ini beranggotakan 1. Dr. Diadjeng Setya Wardani, M.Kes (Ketua), 2. Ratna Diana Fransisca, SST.,M.Keb, 2.  Nur Aini Retno Hastuti, SST., M.Keb., 3. Putri Shofy A’tul Al Fadhillah (mahasiswa), 5.  Sindy Anika Pratiwi (mahasiswa), 6. Devita Alifia Nurazizah (mahasiswa), 7.  Salsabila Tisma Safira (mahasiswa).

 

 

 

Dr. Diadjeng Setya Wardani, M.Kes dalam wawancaranya menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan  Penmas  Kompetitif  Fakultas Kedokteran Hibah PNBP FKUB TA.2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang dampak pernikahan dini dan upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kemampuan komunikasi Interpersonal orang tua kepada remaja dalam mendampingi anak usia remaja dalam mencegah terjadinya pernikahan dini.

 

 

Menurutnya, masalah pernikahan usia dini cukup besar bahkan timbul di beraneka ragam sudut dunia dengan beraneka ragam macam kasus. Hal ini telah membuat banyaknya pandangan dari masyarakat. Dari banyaknya kejadian yang muncul disetiap daerah-daerah. Dampak dari pernikahan usia dini yaitu didesak/dituntut untuk menikah, berhubungan intim pada usia dini, hamil pada usia dini, dan infeksi penyakit yang menular.

 

 

Selain itu, ekonomi yang rendah tidaklah menjadi penyebab utama terjadinya pernikahan usia dini. Tetapi dalam hal lain yang perlu diperhatikan yaitu tentang risiko yang terjadi di saat kehamilan dan persalinan pada usia yang masihlah sangat muda. Pernikahan usia dini dapat menimbulkan gangguan perkembangan diri sendiri dan anak yang dilahirkan sangat berisiko besar salah satunya adalah kejadian stunting (Wardani, 2022).

 

 

Peran orang tua dalam melakukan  interpersonal skill sangat diperlukan. Interpersonal skill adalah kemampuan untuk berkomunikasi, berinteraksi, membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain dalam berbagai keadaan dan situasi. Karena dibutuhkan dalam berbagai keadaan dan situasi, memiliki kemampuan interpersonal tentulah penting sekali. Interpersonal skill  dapat dimulai dari bagaimana orang tua menyimak, berkomunikasi secara efektif, empati, problem solving dan leadership, ungkapnya.

 

 

Dengan interpersonal skill yang baik akan membuat adanya ikatan yang baik antara orang tua dan anak remaja. Fungsi komunikasi dalam keluarga sangatlah penting agar saling terbuka sehingga mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak remaja. Dengan melakukan komunikasi yang baik, maka akan dapat saling bertukar pikiran, saling bercerita, saling merangkul, sehingga tidak ada permasalahan di dalam keluarga.

 

 

Bila komunikasi itu berjalan dengan sangatlah baik maka anggota keluarga didalam akan baik-baik juga. Dan sebaliknya bila orang tua kurang berkomunikasi, jarang bercerita dengan anak-anaknya, tak sering menasehati hal-hal yang baik untuk kehidupan anak-anaknya. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini pada anak remaja. (An4nk-Humas FKUB)