Prevalensi Leukemia Meningkat, S3 IlmuKedokteran FKUB Berikan Pelatihan Penanganan Sampel Dan Interpretasi Phenotyping untuk Diagnosis Leukemia Bagi Tenaga Medis di Jatim

Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi kanker di Indonesia adalah 430 per 100.000 penduduk. Data dari Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) melaporkan bahwa pada tahun 2005 terdapat 7 juta kematian dari 11 juta orang yang terdiagnosis kanker (Case Fatality Rate 63,63%).

Salah satu jenis kanker yang mengalami peningkatan jumlah kejadian adalah Leukemia. Kanker tersebut ditandai dengan penimbunan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang dan paling banyak di jumpai pada anak-anak yaitu sekitar 30-40% dari seluruh kanker pada anak dan angka kejadian tertinggi terjadi pada penderita dengan usia antara 3-6 tahun. Leukemia yang terjadi pada umumnya adalah leukemia akut yang terdiri dari Acute Limfoblastic Leukemia (ALL) dan Acute Mieloblastic Leukemia (AML). Lebih kurang 80% leukemia akut pada anak adalah ALL dan sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).

Melihat tingginya potensi dan peningkatan Leukemia di Indonesia, Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran (PSDIK) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan kegiatan “Pelatihan Penanganan Sampel Dan Interpretasi Phenotyping untuk Diagnosis Leukemia Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Medis Pada Layanan Kesehatan Di JawaTimur” .

Pelatihan dibagi dua tahap, tahap pertama targetnya para analis medis pada Rabu, 25 Januari 2017. Pada  tahap kedua yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2017, target peserta pelatihan adalah para praktisi medis, seperti dokter umum dan spesialis.

Agustina Tri Endharti, SSi. Ph.D selaku Ketua pelaksana kegiatan Pengabdian masyarakat PSDIK – FKUB mengatakan bahwa tujuan  diadakannya kegiatan ini adalah melatih penanganan sampel dan interpretasi hasil phenotyping untuk diagnosis Leukemia dengan flow cytometry sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga medis pada pelayanan kesehatan.

Di samping itu, dia juga menambahkan bahwa PDIK ingin berkontribusi meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan (Dokter Umum dan Spesialis) tentang interpretasi hasil phenotyping untuk diagnosis Leukimia, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat memberikan peluang kerjasama dengan rumah sakit daerah.

Sementara itu, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran (PSDIK) FKUB, Prof. Dr. dr. Kusworini, M. Kes, SpPK menjelaskan PSDIK berinisiatif untuk memberikan kontribusi dalam membantu mengatasi masalah deteksi sel kanker terutama untuk wilayah JawaTimur.

Diharapkan melalui kegiatan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan seperti ini, maka fasilitas kesehatan bisa memberikan pelayanan yang terstandar. Standar ini berisi kompetensi personel yang terlibat pada pemeriksaan di laboratorium medik, fasilitas beserta peralatan, reagen dan perlengkapan, faktor pra-pemeriksaan, pemeriksaan, pertimbangan jaminan mutu, dan faktor pasca-pemeriksaan.

Pembicara di acara tanggal 25 Januari 2017 yaitu dr.Maimun ZA,SpPK dengan materi “Penanganan sampel leukemia (pengambilan-pengiriman) dan  I Ketut Suprayogi, Amd (BD) dengan materi “Tehnik pengambilan sampel plebotomi”. Pada tanggal 1 Februari narasumber pelatihan adalah Agustina Tri Endharti, Ph.D (FKUB) dengan materi “Basic Flowcytometry kaitannya dengan Immunophenotyping”, dr.Maimun Z A, MKes.SpPK dengan materi “Kasus Leukemia di RSSA” , Dr.dr.Yetti Hernaningsih, Sp.PK  (RSUD dr.Sutomo Surabaya) dengan materi Leukimia BD OneFlow dan aplikasi Diagnostik Klinik