BUKAN KONSELING BIASA, Semanding Menuju Dusun Bebas Diabetes

1495129873678

World Health Organisation (WHO) telah menyatakan bahwa penderita diabetes mellitus (DM) telah menembus angka sebanyak 171 juta jiwa pada tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan akan terjadi peningkatan sebanyak 195 juta jiwa pada tahun 2030. Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah Riskesdas pada tahun 2013 pada usia >15 tahun sebesar 6,9% dari seluruh penduduk Indonesia. Jumlah penderita diabetes melitus di kota Malang, tempat kampus Universitas Brawijaya tercinta menduduki peringkat kedua terbanyak di Jawa Timur. Salah satu dusun yang berlokasi dekat dengan kampus UB dengan penduduk banyak adalah Dusun Semanding Desa Sumbersekar. Dilihat dari segi pendidikan, lebih dari 50% penduduk disana merupakan lulusan SMP atau sederajat, namun kondisi perekonomian masih tergolong menengah kebawah. Mayoritas pekerjaan disana ialah buruh swasta dan tani. Beberapa survey yang telah dilakukan oleh Puskesmas menunjukkan bahwa jumlah penderita DM di Dusun Semanding cukup banyak. Salah satu kebiasaan warga Semanding adalah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak dengan proporsi berlebih dibanding sumber gizi lainnya.

Paparan diatas menunjukkan bahwa DM menjadi masalah serius yang harus ditangani, sehingga mahasiswa dari FKUB yang beranggotakan Sindy Olivia Roemahlaiselan, Siti Fatmawati, Nanda Vier Yursyidah dan Ryka Widyaningtyas menggagas ide yang dinamakan Pos Konseling Kebutuhan Kalori Diabetes Mellitus atau disingkat dengan nama POKARI. POKARI ialah program yang dirancang sebagai upaya penataan diet menu sehari-hari untuk individu dengan diabetes mellitus. Konseling kalori itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi terkait kebutuhan kalori masing-masing individu agar pola makan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan adanya program ini, maka tim ikut serta dalam membantu dan meningkatkan mutu program pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Fokus program ini terhadap program pemerintah adalah upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Diabetes Melitus.

Program ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dari Maret hingga Mei tahun 2017 bertempat di Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. POKARI dilaksanakan setiap 1 minggu sekali dengan frekuensi total 6 kali kunjungan selama kegiatan ini berlangsung dan akan dilaksanakan monitoring tiap bulannya. Tiga kali pertemuan diawal difokuskan untuk screening dengan metode purposive atau snowbolling dimana warga datang ke Posyandu untuk pemeriksaan gula darah dan penyuluhan DM. Pada pertemuan selanjutnya warga yang telah terdeteksi pre-DM atau DM diundang untuk mengikuti konseling kalori. Dalam pelaksanaan konseling kalori, warga yang datang dibentuk peer group agar terjadi diskusi interaktif dan sharing pengalaman tentang pola konsumsinya.

Selama pelaksanaan, tim bekerja sama dengan kader Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. Hasilnya, setelah dilakukan POKARI warga Semanding menjadi lebih paham tentang DM dan kebutuhan kalorinya. Hasil pemeriksaan lebih lanjut juga menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah jika disbanding dengan pemeriksaan awal. Dengan pemahaman mengenai kebutuhan kalori, warga akan menjadi patuh terhadap menu makanan sehingga pola konsumsi sehari-hari pun akan sesuai dengan yang dianjurkan. Dengan demikian, diharapkan agar gula darah dapat terjaga dalam rentang normal.

Antusiasme yang tinggi warga Semanding dapat dilihat dari jumlah warga yang datang, dan hal ini membuat tim semakin semangat. POKARI ini akan terus dilakukan dengan melibatkan kader Posyandu sebagai cara monitoring warga secara langsung dengan dibantu oleh petugas kesehatan desa yang akan memantau perkembangan warga dari hasil monitoring kader. Penerapan kesinambungan antara program POKARI dan program pemerintah, dibuat dalam suatu model. (ryk)